SOSIALISASI PEMERINTAH INDONESIA TERKAIT OPEN SOURCE SOFTWARE

Senin, 01 Juli 2013
http://www.paseban.com/image/gravatar/a6b420c8ef193483ecf4b7c554a2e4bdb15bc2ace2356cc7847fce6d52934f7f.jpg
Latar Belakang
Pada saat ini masyarakat di Indonesia sangat tergantung terhadap perangkat lunak berbayar. Sementara, pada sisi lain, taraf hidup masyarakat yang rendah menyulitkan masyarakat membeli dan mengakses perangkat lunak berbayar secara legal. Akibanya jelas, Indonesia menjadi tempat reproduksi dan distribusi perangkat lunak bajakan.

Untuk mengurangi ketergantungan ini, Pemerintah Indonesia meluncurkan Indonesia Go Open Source (IGOS) pada tahun 2004. Sebuah program pengembangan dan penerapan Perangkat Lunak Open Source (PLOS) oleh Menteri Riset dan Teknologi, Menteri Komunikasi dan Informatika, Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara, serta Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
IGOS bertujuan untuk menyediakan PLOS bagi masyarakat dengan biaya terjangkau. Meskipun IGOS sudah berjalan, tetapi IGOS masih memiliki beberapa permasalahan yang menghambat, di antaranya:
  1. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang Hak Kekayaan Intelektual
  2. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang IGOS. Koordinasi sosialisasi IGOS sebagai perangkat lunak open source kepada masyarakat masih belum berjalan maksimal
  3. Kurangnya persiapan dalam petunjuk migrasi kepada pengguna yang akan migrasi ke perangkat lunak open source
  4. Kurangnya persiapan dalam petunjuk pengembangan perangkat lunak open source
  5. Dukungan bantuan secara teknis masih belum tersedia.
Sebagai langkah menanggulangi berbagai kendala di atas, Yayasan Airputih bersama komunitas open source akan melaksanakan Pengembangan Help Desk Nasional Perangkat Lunak Open Source (PLOS) selama dua tahun program. Proyek ini akan mengarah pada migrasi ke perangkat lunak open source, didukung dengan helpdesk, sebuah fasilitas bantuan teknis yang terintegrasi bagi pengguna PLOS.

Proyek ini akan diawali dengan taksiran tentang pelaksanaan PLOS pada sektor pelayanan masyarakat di dua provinsi, yakni Nanggore Aceh Darussalam (NAD) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pemilihan daerah ini dikoordinasikan oleh Kementerian Riset dan Teknologi.

Dalam menerapkan proyek ini, Yayasan AirPutih akan berkolaborasi dengan banyak kalangan yang mendukung pengembangan PLOS. Di antaranya Kementerian Riset dan Teknologi, Yayasan Penggerak Linux Indonesia, Universitas Gunadarma, HIVOS dan lembaga-lembaga lain di tingkat lokal. Proyek di wilayah D.I. Yogyakarta dikerjakan bersama-sama oleh tiga lembaga, yakni Kelompok Pengguna Linux Indonesia (KPLI) Yogyakarta, Pusat Pendayagunaan Open Source Software (POSS) Universitas Gadjah Mada, dan Combine Resource Institution (yang berperan sebagai koordinator wilayah).

Solusi pemecahan platform pengembangan perangkat lunak open source akan dilakukan berdasarkan hasil taksiran ini. Setelah diperoleh hasil dari taksiran ini, akan dilakukan penentuan dan pelaksanaan migrasi PLOS pada perangkat di masing-masing lokasi. Bersamaan dengan proses migrasi, akan dilakukan pengembangan help desk di tingkat lokal yang dikembangkan menjadi help desk nasional.

Tujuan Kegiatan
Tujuan jangka panjang, proyek ini bertujuan untuk menghindarkan Indonesia dari ketergantungan pada perangkat lunak yang mahal dan tertutup. Selain itu, juga memudahkan dan menggairahkan penggunaan PLOS di Indonesia.

Tujuan jangka pendeknya adalah mengimplementasikan PLOS di Aceh dan Yogyakarta, dua provinsi yang dirancang sebagai pilot area untuk mengimplentasikan IGOS – dengan mengkaji PLOS di sektor publik dan dengan mengembangkan platform PLOS yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Kegiatan tahap ini akan dilakukan selama Januari – Juni 2009.
Capaian Kegiatan (di Bulan Juni 2009)
  • Minimum 5 % dari jumlah komputer di lembaga sasaran kegiatan di D.I. Yogyakarta dimigrasikan ke PLOS
  • Lembaga sasaran kegiatan minimal meliputi:
  1. 1 lembaga pemerintahan (di tingkat Provinsi D.I. Yogyakarta, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Gunungkidul),
  2. 1 lembaga pendidikan/sekolah,
  3. 1 lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan
  4. 1 unit usaha kecil dan menengah (UKM)
  • Adanya dokumen mekanisme migrasi dan platform standard PLOS
  • Aktifnya Helpdesk online di D.I. Yogyakarta
Pelaksanaan Kegiatan
Program sosialisasi dan migrasi di D.I. Yogyakarta akan dilakukan di tiga level lembaga pemerintahan, yakni Pemerintah Provinsi D.I. Yogyakarta, Pemerintah Kota Yogyakarta, dan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul. Pada level lembaga pemerintahan Provinsi D.I. Yogyakarta, kegiatan ini akan dikoordinasikan oleh Bidang Layanan Teknologi dan Manajemen Informasi Dinas Perhubungan Provinsi D.I. Yogyakarta bekerjasama dengan tim pelaksana proyek sosialisasi dan migrasi PLOS wilayah Yogyakarta.
Tahap kegiatan yang akan dilakukan meliputi:
  • Sosialisasi
Forum presentasi dan diskusi sebagai langkah sosialisasi awal kepada lembaga-lembaga pemerintah di level Provinsi D.I. Yogyakarta.
  • Assessment
Survei dan pemetaan sumberdaya (hardware, software, dan sumberdaya manusia) di lembaga pemerintah yang bersedia mengikuti program migrasi.
  • Migrasi
Proses pemigrasian komputer (proses install PLOS) di lembaga pemerintah yang bersedia mengikuti program migrasi.
  • Pendampingan
Pelatihan dan pendampingan penggunaan PLOS oleh tim pelaksana proyek migrasi selama 3 bulan
Sebagai langkah awal kegiatan dilingkungan Pemerintah Provinsi D.I. Yogyakarta, akan dilakukan acara sosialisasi dalam bentuk diskusi panel yang akan diselenggarakan pada:
Hari, tanggal : Kamis, 19 Februari 2009
Pukul : 09.00 – 12.00 WIB
Tempat : Aula Eks Badan Informasi Daerah (BID) Jl. Brigjen Katamso, Yogyakarta
Agenda :
09.00 – 09.10 – Pembukaan - Muladi Djoko Riswanto (Bidang Layanan Teknologi dan Manajemen Informasi Dinas Perhubungan Provinsi D.I. Yogyakarta)
09.10 – 09.30 – Presentasi I - Sosialisasi dan Migrasi Perangkat Lunak Open Source dan Pengembangan Helpdesk di D.I. Yogyakarta - Elanto Wijoyono (Combine Resource Institution)
09.30 – 09.50 – Presentasi II - Mengenal Dunia Perangkat Lunak Open Source
Eko Paris BY / Mandahadi Kusuma (POSS UGM / KPLI Yogyakarta)
09.50 – 10.30 – Demo Perangkat Lunak Open Source - Darmawan Soenaryo (Kelompok Pengguna Linux Indonesia/KPLI Yogyakarta)
10.30 – 11.30 – Diskusi
11.30 – 12.00 – Perumusan Rencana Tindak Lanjut (penerapan program)
Peserta : 40 wakil dinas dan UPT di lingkungan Pemerintah Provinsi D.I. Yogyakarta
Sumber berita : Combine.co.id

Pertanyaan dalam benak batin saya kapan Nganjuk Go Open SOurce??? ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar