Pada saat ini masyarakat di Indonesia sangat tergantung terhadap
perangkat lunak berbayar. Sementara, pada sisi lain, taraf hidup
masyarakat yang rendah menyulitkan masyarakat membeli dan mengakses
perangkat lunak berbayar secara legal. Akibanya jelas, Indonesia
menjadi tempat reproduksi dan distribusi perangkat lunak bajakan.
Untuk mengurangi ketergantungan ini, Pemerintah Indonesia
meluncurkan Indonesia Go Open Source (IGOS) pada tahun 2004. Sebuah
program pengembangan dan penerapan Perangkat Lunak Open Source
(PLOS) oleh Menteri Riset dan Teknologi, Menteri Komunikasi dan
Informatika, Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Pemberdayaan Aparatur
Negara, serta Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
IGOS bertujuan untuk menyediakan PLOS bagi masyarakat dengan biaya
terjangkau. Meskipun IGOS sudah berjalan, tetapi IGOS masih memiliki
beberapa permasalahan yang menghambat, di antaranya:
- Kurangnya pemahaman masyarakat tentang Hak Kekayaan Intelektual
- Kurangnya kesadaran masyarakat tentang IGOS. Koordinasi sosialisasi IGOS sebagai perangkat lunak open source kepada masyarakat masih belum berjalan maksimal
- Kurangnya persiapan dalam petunjuk migrasi kepada pengguna yang akan migrasi ke perangkat lunak open source
- Kurangnya persiapan dalam petunjuk pengembangan perangkat lunak open source
- Dukungan bantuan secara teknis masih belum tersedia.
Sebagai langkah menanggulangi berbagai kendala di atas, Yayasan
Airputih bersama komunitas open source akan melaksanakan Pengembangan
Help Desk Nasional Perangkat Lunak Open Source (PLOS) selama
dua tahun program. Proyek ini akan mengarah pada migrasi ke perangkat
lunak open source, didukung dengan helpdesk, sebuah fasilitas bantuan
teknis yang terintegrasi bagi pengguna PLOS.
Proyek ini akan diawali dengan taksiran tentang pelaksanaan PLOS
pada sektor pelayanan masyarakat di dua provinsi, yakni Nanggore Aceh
Darussalam (NAD) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pemilihan daerah
ini dikoordinasikan oleh Kementerian Riset dan Teknologi.
Dalam menerapkan proyek ini, Yayasan AirPutih akan berkolaborasi
dengan banyak kalangan yang mendukung pengembangan PLOS. Di antaranya
Kementerian Riset dan Teknologi, Yayasan Penggerak Linux Indonesia,
Universitas Gunadarma, HIVOS dan lembaga-lembaga lain di tingkat lokal.
Proyek di wilayah D.I. Yogyakarta dikerjakan bersama-sama oleh tiga
lembaga, yakni Kelompok Pengguna Linux Indonesia (KPLI) Yogyakarta,
Pusat Pendayagunaan Open Source Software (POSS) Universitas Gadjah
Mada, dan Combine Resource Institution (yang berperan sebagai
koordinator wilayah).
Solusi pemecahan platform pengembangan perangkat lunak open source
akan dilakukan berdasarkan hasil taksiran ini. Setelah diperoleh hasil
dari taksiran ini, akan dilakukan penentuan dan pelaksanaan migrasi
PLOS pada perangkat di masing-masing lokasi. Bersamaan dengan proses
migrasi, akan dilakukan pengembangan help desk di tingkat lokal yang
dikembangkan menjadi help desk nasional.
Tujuan Kegiatan
Tujuan jangka panjang, proyek ini bertujuan untuk menghindarkan
Indonesia dari ketergantungan pada perangkat lunak yang mahal dan
tertutup. Selain itu, juga memudahkan dan menggairahkan penggunaan PLOS
di Indonesia.
Tujuan jangka pendeknya adalah mengimplementasikan PLOS di Aceh dan
Yogyakarta, dua provinsi yang dirancang sebagai pilot area untuk
mengimplentasikan IGOS – dengan mengkaji PLOS di sektor publik dan
dengan mengembangkan platform PLOS yang sesuai dengan kebutuhan
pengguna. Kegiatan tahap ini akan dilakukan selama Januari – Juni 2009.
Capaian Kegiatan (di Bulan Juni 2009)
- Minimum 5 % dari jumlah komputer di lembaga sasaran kegiatan di D.I. Yogyakarta dimigrasikan ke PLOS
- Lembaga sasaran kegiatan minimal meliputi:
- 1 lembaga pemerintahan (di tingkat Provinsi D.I. Yogyakarta, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Gunungkidul),
- 1 lembaga pendidikan/sekolah,
- 1 lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan
- 1 unit usaha kecil dan menengah (UKM)
- Adanya dokumen mekanisme migrasi dan platform standard PLOS
- Aktifnya Helpdesk online di D.I. Yogyakarta
Pelaksanaan Kegiatan
Program sosialisasi dan migrasi di D.I. Yogyakarta akan dilakukan di
tiga level lembaga pemerintahan, yakni Pemerintah Provinsi D.I.
Yogyakarta, Pemerintah Kota Yogyakarta, dan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul. Pada level lembaga pemerintahan Provinsi D.I. Yogyakarta,
kegiatan ini akan dikoordinasikan oleh Bidang Layanan Teknologi dan
Manajemen Informasi Dinas Perhubungan Provinsi D.I. Yogyakarta
bekerjasama dengan tim pelaksana proyek sosialisasi dan migrasi PLOS
wilayah Yogyakarta.
Tahap kegiatan yang akan dilakukan meliputi:
- Sosialisasi
Forum presentasi dan diskusi sebagai langkah sosialisasi awal kepada
lembaga-lembaga pemerintah di level Provinsi D.I. Yogyakarta.
- Assessment
Survei dan pemetaan sumberdaya (hardware, software, dan sumberdaya manusia) di lembaga pemerintah yang bersedia mengikuti program migrasi.
- Migrasi
Proses pemigrasian komputer (proses install PLOS) di lembaga pemerintah yang bersedia mengikuti program migrasi.
- Pendampingan
Pelatihan dan pendampingan penggunaan PLOS oleh tim pelaksana proyek migrasi selama 3 bulan
Sebagai langkah awal kegiatan dilingkungan Pemerintah Provinsi D.I.
Yogyakarta, akan dilakukan acara sosialisasi dalam bentuk diskusi panel
yang akan diselenggarakan pada:
Sumber berita : Combine.co.idHari, tanggal : Kamis, 19 Februari 2009
Pukul : 09.00 – 12.00 WIB
Tempat : Aula Eks Badan Informasi Daerah (BID) Jl. Brigjen Katamso, Yogyakarta
Agenda :09.00 – 09.10 – Pembukaan - Muladi Djoko Riswanto (Bidang Layanan Teknologi dan Manajemen Informasi Dinas Perhubungan Provinsi D.I. Yogyakarta)09.10 – 09.30 – Presentasi I - Sosialisasi dan Migrasi Perangkat Lunak Open Source dan Pengembangan Helpdesk di D.I. Yogyakarta - Elanto Wijoyono (Combine Resource Institution)09.30 – 09.50 – Presentasi II - Mengenal Dunia Perangkat Lunak Open Source
Eko Paris BY / Mandahadi Kusuma (POSS UGM / KPLI Yogyakarta)09.50 – 10.30 – Demo Perangkat Lunak Open Source - Darmawan Soenaryo (Kelompok Pengguna Linux Indonesia/KPLI Yogyakarta)10.30 – 11.30 – Diskusi11.30 – 12.00 – Perumusan Rencana Tindak Lanjut (penerapan program)Peserta : 40 wakil dinas dan UPT di lingkungan Pemerintah Provinsi D.I. Yogyakarta
Pertanyaan dalam benak batin saya kapan Nganjuk Go Open SOurce??? ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar