Gerakan ini dicanangkan dengan harapan dapat mewujudkan "Malang Cyber and Smart City", yang sudah diawali dengan pembuatan website yang disebut dengan Malang ASSOI (Malang Akses Software Open Source Inovatif). Website yang telah dibuat dengan open source (malangkota.go.id) tersebut juga dapat diakses secara mobile (lewat handphone). Dalam gerakan ini pula selain walikota dan wakilnya, kepala dinas kominfo Malang juga dihadiri oleh Ketua Umum APTIKOM, Profesor Eko Indrajit dan dihadiri 40 peserta terdiri kepala SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Kota Malang. Mereka sepakat bersama untuk mendeklarasi penandatanganan dokumen deklarasi dan Pakta Integritas. Dan acara selanjutnya yaitu seminar tentang pemberdayaan industri Informatika.
Kegiatan yang dilakukan 3 hari (21-23/6) ini, diramaikan dengan partisipasi dari komunitas IT, Pelatihan / bimbingan teknik open source Perguruan Tinggi IT Malang dan pameran produk IT Sekolah serta pendampingan migrasi sistem open source di lingkungan dinas kota Malang bekerjasama dengan APTIKOM (Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer). STIKI (Sekolah Tinggi Informatika & komputer Indonesia) turut juga mendukung acara tersebut dengan memberikan pelatihan / bimbingan teknis Openlibre (open source office) bagi 57 kelurahan se-kota Malang. Perangkat lunak Openlibre yang diajarkan meliputi Writer untuk membuat dokumentasi, Calc untuk membuat spreadsheet, dan Impress untuk pembuatan presentasi. Pelatihan berikutnya pada hari kamis (23/2) juga diberikan untuk 20 peserta Guru SMAN kota Malang.
Walikota Malang, Peni Suparto berharap bahwa dengan gerakan Malang Go open Source ini dapat meningkatkan wawasan dalam penggunaan IT di lingkungan pemerintah dan semua jajaran mulai dari SKPD hingga seluruh masyarakat kota Malang. �Semoga dengan pemberdayaan teknologi open source ini akan meningkatkan wawasan dalam penguasaan IT dan ke depan Malang akan dapat mewujudkan sebagai Cyber and Smart City�, tambahnya. (sbs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar